I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B
|
anyak sekali pengertian tentang manusia
maupun penggolongannya. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut
biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau secara campuran. Secara biologis
manusia dikatakan sebagai homo sapiens artinya spesies mamalia yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi
dibandingkan dengan spesies lainnya, selain itu dapat diartikan sebagai manusia
berpikir. Manusia
sebagai homo sapiens atau manusia berpikir, akan menghasilkan buah pikir yang beragam, seperti sains, teknologi (homo faber), dan
seni (homo esteticus). Hal tersebut merupakan hal terpenting dalam peradaban.
Sebagai mana kita maklumi, manusi adalah salah
satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna keadaannya. Selain diberi
bentuk atau rupa yang paling baik dan sempurna, masih juga di bekali dengan
kemampuan akalnya. Dengan di bekali kemampuan inilah manusia mampu menciptakan
berbagai macam peralatan hidup, menciptakan berbagai pengetahuan, membentuk
masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan, melakukan praktek jual beli atau
perdagangan, menciptakan kesenian atau hiburan, dan lain-lain. Singkat kata
manusia dengan bekal akal dan budinya mereka mampu menciptakan berbagai macam
kebudayaan atau peradaban.
Ilmu pengetahuan atau sains, teknologi dan seni
atau biasa di singkat ipteks adalah salah satu contoh dari hasil olah pikiran
atau akal atau juga budi manusia yang kemudian disebut dengan nama kebudayaan.
Selanjutnya, sejalan dengan perkembangan umat manusia itu sendiri berbagai
macam hasil-hasil kebudayaan manusia ini terus berkembang hingga kini. Ipteks
sebagai salah satu hasil dari kebudayaan manusia itu juga terus berkembang,
terlebih lagi pada era sekarang ini dimana ipteks telah mencapai tahapan
perkembangan yang sangat spektakuler. Pencapaian ipteks yang sangat pesat
tersebut, misalnya saja yang terjadi dibidang teknologi informasi dan
komunikasi, mengakibatkan seakan-akan dunia ini tanpa mengenal batas, yakni
baik dalam pengertian territorial (geografi), ekonomi, politik, social-budaya,
agama, pendidikan dan lain-lain.
Namun, meskipun ada beberapa kemudahan atau
manfaat yang kita peroleh dari kemajuan di bidang ipteks tersebut pada sisi
lainnya ternyata ipteks membawa kita kepada hal-hal yang lain yang bersifat
merusak (negative). Hal-hal negative, ini seperti terjadinya bencana alam
berupa tanah longsor, banjir, kebakaran hutan, kekeringan, polusi udara dan
air, kerusakan lingkungan, sampai nanti munculnya berbagai macam gangguan pada
yang lainnya, baik yang bersifat fisik, psikis, maupun moralitas, serta baik
yang bersifat langsung maupun tidak langsung dirasakan oleh seluruh umat
manusia yang ada di muka bumi ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
definisi sains, teknologi dan seni bagi manusia ?
2.
Bagaimana
hubungan serta peranan antara sains, teknologi dan seni bagi manusia?
3.
Bagaimana
dampak penyalahgunaan ipteks pada kehidupan ?
C. Tujuan
Mengetahui lebih
dalam mengenai hubungan antara manusia dengan sains, teknologi dan seni serta terhadap
globalisasi. Selain
ingin mengetahui kami sebagai penulis tentunya ingin mengenal tentang ipteks,
kegunaan ipteks dalam kehidupan kita serta dampak dari penggunaan ipteks
tersebut.
D. Manfaat
Dari latar belakang, rumusan masalah serta
tujuan tentang sains, teknologi dan seni bagi manusia tentunya penulis dapat
mengenal ipteks serta dapat menggunakan ipteks tersebut dengan baik.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
- Pengertian Sains
S
|

Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan
pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu.
Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real
Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003:
11).
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan
untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang
gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya
menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains
ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana
pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar
(1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur
politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan
budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk
lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis
yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161)
adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan
ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut
Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang,
materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai
peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan
untuk menyelenggarakan rancangan
yang didasarkan atas hasil sains.
Ilmu berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu berkembang dari dua
cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam
(the natural sciences) dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam
ilmu-ilmu sosial (the social sciences). Ilmu-ilmu alam dibagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu
alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological sciences) (Jujun.
S. 2003). Ilmu alam ialah ilmu yang mempelajari zat yang membentuk alam semesta
sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk hidup di dalamnya. Ilmu alam kemudian
bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia
(mempelajari substansi zat), astronomi (mempelajari benda-benda langit dan ilmu
bumi (the earth sciences) yang mempelajari bumi kita.
Selanjutnya dalam
kaitannya dengan ilmu. Ilmu itu sendiri dengan garis besar dapat dikelompokkan
menjadi dua buah golongan besar, yakni ilmu eksak dan non eksak, atau ilmu
pengetahuan alam (IPA) serta ilmu pengetahuan social (IPS). Jika dilihat dari
cirinya serta dibandingkan dengan pengetahuuan yang acak dan terbuka lainnya,
terletak pada adanya unsure sistematika, objek kajian, ruang lingkup kajian,
serta metode yang diterapkan serta dikembangkannya. Jadi ilmu sesungguhnya
merupakan pengetahuan yang sudah mencapai tarap tertentu yang telah memenuhi
sistematika, memiliki objek kajian, dan metode pembahasan akan kajian tersebut.
Ilmu dapat diartikan
sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran dimana pengetahuan tersebut selalu dapat dikontrol oleh setiap orang
yang ingin mengetahuinya. Berpijak dari pengetahuan ini, maka ilmu memiliki
kandungan unsur-unsur pokok seperti berikut :
1.
Berisi
pengetahuan ( knowledge ).
2.
Tersususn
secara sistematis.
3.
Menggunakan
penalaran.
4.
Dapat
dikontrol secara kritis oleh orang lain.
Ilmu pengetahuan
bersifat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. dengan pengetahuan,
maka pemanfaatan benda, alat, senjata, dan hewan, menjadi lebih mudah serta
terarah guna mencapai hasil atau apa yang diinginkannya. Apalagi setelah
pengetahuan itu tersusun menjadi sebuah ilmu ( ilmu pengetahuan ), maka fungsi
dan penerapannya dalam rangka memanfaatkan sebuah benda, alat, senjata, atau hewan
tadi akan menjadi lebih baik lagi. Dalam kajian filsafat ilmu, suatu
pengetahuan dapat dikatakan (dikatagorikan ) sebagai suatu ilmu apabila
memenuhi tiga kriteria pokok sebagai berikut :
1.
Adanya
aspek ontologis, artinya bidang studi yang bersangkutan telah memiliki objek
studi/kajian yang jelas.
2.
Adanya
aspek epistemology, artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan telah memiliki
metode kerja yang jelas
3.
Adanya
aspek aksiologi, artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan nilai guna atau
kemanfaatannya.
Jadi. Ilmu pengetahuan
merupakan usaha manusia untuk memahami gejala dan fakta alam, lalu melestarikan
alam tersebut secara konsepsional dan sistematis.
- Pengertian Teknologi

a)
Teknologi Modern :
¨ Padat
modal
¨ Mekanis
elektris setempat
¨ Menggunakan
bahan import
¨ Berdasarkan
penelitian mutakhir, dll.
b)
Teknologi Madya :
¨ Padat
karya
¨ Dapat
dikejakan oleh keterampilan setempat
¨ Menggunakan
alat setempat
¨ Berdasarkan
alat penelitian
c)
Teknologi
Tradisional
¨ Bersifat padat karya (banyak
menyerap tenaga kerja)
¨ Menggunakan
keterampilan setempat
¨ Menggunakan
alat setempat
¨ Menggunakan
bahan setempat
¨ Berdasarkan
kebiasaan atau pengamatan
Secara lebih umum dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan
suatu sistem penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai
tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
Sedangkan
berbicara tentang teknologi, dimana istilah teknologi sendiri sebenarnya
mengandung pengertian sains dan teknik atau engineering, sebab produk-produk
teknologi tidaklah mungkin ada tanpa didasari adanya sains. Sementara itu,
dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai
hasil penerapan praktis dari sains. Walaupun pada dasarnya teknologi juga
memiliki karakteristik objektif dan netral namun dalam kenyataannya teknologi
tidak bisa netral seluruhnya karena memerlukan juga sentuhan-sentuhan estetika
yang bersifat objektif.
- Pengertian Seni
S
|

Pada
titik inilah kita berbicara tentang seni. Seni berasal dari kata bahasa latin,
yaitu ars yang berarti kemahiran. Secara etimologis, seni (art) diformulasikan
sebagai suatu kemahiran dalam membuat barang atau mengerjakan sesuatu.
Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur
tangan atau sentuhan manusia. Seni merupakan pengolahan budi manusia secara
tekun untuk mengubah suatu benda bagi kepentingan rohani dan jasmani manusia.
Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang yang hasil ekspresi tersebut berkembang
menjadi bagian dari budaya manusia. Seni dan keindahan yang tercipta merupakan
dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Dengan seni, cipta dan karya manusia,
termasuk teknologi, didalamnya mendapat sentuhan keindahan dan estetika.
Dari
uraian diatas, seni diartikan sebagai kegiatan manusia (human activity), yaitu
proses kegiatan manusia dalam menciptakan benda-benda yang bernilai estetik.
Jadi, dengan sentuhan seni, teknologi sebagai hasil karya ilmu pengetahuan
manusia tidak sekadar menjadi alat, tetapi jg bernilai indah. Contohnya pesawat
terbang sebagai karya tekonolgi tidak hanya berkembang dari sisi kualitas
kemampuan mesin, dan ketahanannya tetapi juga berkembang semakin estetik, baik
dalam bangunan body, model, interior pesawat, warna, dan sebagainya.
Sebenarnya masih banyak lagi
definisi-definisi lain yang dibuat oleh para ahli tentang sains ( ilmu ),
teknologi, serta seni yang dibuat oleh para ahli. Berbagai definisi itu telah
diberikan oleh para filsuf, ilmuan, serta budayawan, yang mana masing-masing
seolah-olah membuat definisi sesuai dengan apa yang mereka senangi dan serta
kehendaki. Misalnya saja yang paling sederhana mengatakan bahwa sains atau ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang systematis.
B. Hubungan antara Sains, Teknologi dan Seni Bagi Manusia
- Perkembangan Teknologi
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat mendatangkan
kemakmuran materi. Adanya perkembangan IPTEK menimbulkan cabang ilmu
pengetahuan baru. Di mulainya suatu era sering kali ditandai dengan mulai
digunakannya suatu bahan baru pada suatu peradaban, misalnya : Zaman Batu, Era
Perunggu, dan Era Besi. Teknologi Bahan bisa dikatakan merupakan salah satu
teknologi yang paling tua dalam peradaban, dan merupakan pendahulu dari cabang
teknologi lainnya. Di
bawah ini adalah berbagai macam bidang utama teknologi :
§ Ilmu
Terapan Kecerdasan Buatan
§ Olahraga
dan Rekreasi
§ Informasi
dan Komunikasi
§ Industri
Konstruksi
§ Militer
atau Bom
§ Rumah
Tangga
§ Teknik
§ Kesehatan
dan Keselamatan
§ Transportasi
Angkasa Luar
Pengetahuan dan teknologi
memungkinkan terjadinya perkembangan keterampilan dan kecerdasan manusia. Hal
ini karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan :
- Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah.
- Meningkatkan kemakmuran materi dan kesehatan masyarakatnya.
Perkembangan ini menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru
yang memiliki hasil :
- Penggunaan teknik nuklir misalnya; di bidang pertanian untuk memperbaiki bibit untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
- Penggunaan teknologi hutan yang memilki fungsi untuk tempat penyimpanan air,obyek pariwisata dll.
- Penggunaan teknik modern seperti alat rumah tangga elektronik mempermudah ibu-ibu rumah tangga dalam melaksanakan tugasnya,OHP,slide,TV dll yang dapat mempermudah para pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
- IPTEK dan Nilai
Dalam menghadapi IPTEK masyarakat Indonesia harus memiliki kemampuan
beradaptasi dan memanfaatkannya. Dalam menghadapi era teknologi modern dan
industrialisasi maka dituntut adanya keahlian untuk menggunakan, mengelola, dan
senantiasa menyesuaikan dengan teknologi-teknologi dan ilmu pengetahuan yang baru.
Selain itu, sikap mental dan nilai hidup yang harus mengarah terhadap nilai
tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak secara cepat sehingga
perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapi sesuai dengan kebutuhan
pembangunan.Teknologi dapat membawa bencana tetapi juga telah terbukti bahwa
bagi mereka dapat menolong dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Seperti halnya, sains dan teknologi saling
membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagaikan pohon tak berakar ( science without
technology has no fruit, technology without science has no root ). Sains hanya
mampu mengajarkan fakta dan non fakta pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan
apa yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi fungsi sains
disini hanyalah mengkoordinasikan semua pengalaman manusia dan menempatkannya
kedalam suatu system yang logis, sedangkan fungsi seni sebagai pemberi persepsi
mengenai suatu keteraturan dalam hidup dengan menempatkan suatu keteraturan
padanya. Tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam
menjalani kehidupannya. Sedangkan seni memberi sentuhan estetik sebagai hasil
budaya yang indah dari manusia.
- MANUSIA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK PIKIR
Dengan
ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat dimanfaatkan
dalam berbagai bidang :
- Dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan
Ø Mampu
menciptakan alat pertanian yang maju seperti traktor dll. Dengan alat tersebut diharapkan
manusia dapat
bekerja secara efektif dan efisien.
Ø Teknik-teknik
pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan seperti ayam ras, ayam boiler, sapi
perah dll.
Ø Teknologi
pengolahan pascapanen seperti pengalengan ikan, buah-buahan
daging dll.
- Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
Manusia menciptakan alat-alat
operasi mutakhir, bermacam-macam
obat dan dapat mengurangi angka kematian.
contoh : Obat yang mengandung unsur radioaktif sangat
efektif untuk menyembuhkan penyakit
TBC.
- Dalam bidang telekomunikasi
Manusia telah membuat televisi, radio, telepon
yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan cepat sehingga penggunaan waktu
sangat efisien.
- Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Manusia telah mampu menciptakan alat
atau senjata yang canggih sehingga dapat mempertahankan keamanan wilayah dengan
baik.
C. DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEK BAGI KEHIDUPAN.
a. Nuklir
Efek yang ditimbulkan adalah
terjadinya perubahan struktur zat serta reaksi sehingga merusak sel tubuh.
b. Polusi
Polusi dapat merusak lingkungan. Yang menyebabkan polusi adalah
kegiatan industri dalam bentuk limbah, kegiatan
transportasi berupa kepulan asap dll.
c. Klonasi/Kloning
Tujuan klonasi adalah :
·
Memberi anak pada pasangan yang tidak memiliki anak.
·
Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama
ciri-cirinya
·
Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk bekerja
d. Efek
rumah kaca
Memiliki manfaat yaitu dengan adanya
efek rumah kaca, sinar ultraviolet yang dapat membahayakan manusia tidak akan
disaring lagi oleh lapisan ozon sehingga akan diam dan bersirkulasi di bumi. Efek rumah kaca disebabkan oleh adanya pencemaran
udara yang dapat mengubah suhu udara yang ada.
Perkembangan
ipteks yang demikian pesat mampu menciptakan perubahan-perubahan yang
berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya dalam elemen-elemen
sebagai berikut:
- Perubahan di bidang intelektual ; masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau kepercayaan tradisional, mereka mulai mengambil kebiasaan dan kepercayaan baru, setidaknya mereka telah melakukan reaktualisasi.
- Perubahan dalam organisasi social yang mengarah pada kehidupan politik.
- Perubahan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya.
- Perubahan di bidang industry dan kemampuann di medan perang.
Keempat
persoalan di atas kini secara langsung telah menyentuh sendi-sendi kehidupan
manusia yang menuntut keterlibatan semua pihak, yang pada akhirnya ikut
menentukan pula kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini.
Adanya sisi
positif dan negative dari iptek maka sering dikatakan bahwa kemajuan iptek
bermata dua atau bersifat dilematis. Di satu sisi, iptek secara positif telah
mendatangkan rahmat, dalam arti dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Oleh karena itu, ada pihak yang menyatakan bahwa iptek menjadi “tulang punggung
kesejahteraan”. Namun di sisi lain seperti dapat kita amati dalam kehidupan,
penerapan dalam pemanfaatan iptek itu juga telah membawa dampak negative atau
membawa laknat dalam bentuk munculnya masalah lingkungan seperti pencemaran,
kekeringan, banjir, tanah longsor, dan kenaikan suhu udara global. Oleh karena
itu, kita sebagai umat manusia tentunya harus penuh kewaspadaan dan
kehati-hatian dalam menerapakan dan memanfaatkan ipteks, yakni yang sesuai
dengan asas-asas keserasian, keseimbangan, maupun kelestarian. Dengan demikian,
kehidupan di bumi ini akan tetap berjalan secara seimbang dan lestari.
D. Sinergi Seni dan Teknologi
Menuju Peradaban Manusia Yang Unggul
Dalam kehidupan sehari-hari ini, berbagai pendapat yang mempertentangkan
praksis sains dan teknologi secara bipolar masih sering terdengar. Sudah tentu,
diskursus tersebut tidak mungkin muncul tanpa sejarah. Salah satu penyebabnya,
boleh jadi ialah karena pemahaman umum tentang teknologi sebagai perpanjangan tangan
dari sains modern yang dianggap selalu berurusan dengan kepastian rasional dan
serba keterukuran dalam logika positivisme. Sedangkan seni atau lebih khusus
lagi, seni rupa modern, umumnya dilihat sebagai praksis filosofis yang justru
identik dengan berbagai ketidak pastian, penafsiran personal dan subjektivitas.
Pertentangan bipolar itu juga terkait dengan pandangan khalayak dari yang satu
sisi memahami teknologi sebagai perwujudan nyata dari cita-cita kemajuan
peradaban modern secara konkrit, berdampak pada kehidupan manusia. Sementara di
sisi lain, melihat seni sebagai aktualisasi pengalaman bhatin, intuisi, dunia
praleflektif manusia dan khasanah rasawi yang tak terjamah.
Menanggapi perkembangannya video art, Agung menjelaskan bahwa seni yang
hadir lewat teknologi video memiliki ciri unik itu sendiri. Secara sejarah,
karya-karya dalam video art menuntut kita untuk mendefinisikan kembali model
persepsi estetik secara baru karena karakter-karakter inheren medium video yang
khusus membedakan dengan seni lukis, tari, teater, bahkan sinema sekalipun.
Video merupakan rangkaian citra bergerak dan suara yang terikat dengan waktu
berbeda dengan lukisan. Karya-karya purwa rupa video art juga mendeskontruksi
konveksi narasi dan pola yang penting hadir dalam sinema atau film. Ketika
fotografi dan film atau sinema hadir sebagai kebaruan dari teknologi dan seni,
video art justru lahir dari kecurigaan dan kritisme terhadap seni dan
teknologi.
E. Peranan Sains dan Teknologi Dalam Penentuan Bentuk Peradaban Baru
Bila kita mencoba memandang awal kelahiran
modernisme, kita akan melihat sebuah proses revolusi peradaban yang berawal
dari revolusi pemahaman manusia tentang cara pandang terhadap realitas melalui
fisika ditangan Descartes. Disaat itu Descartes membangun sebuah wacana besar
tentang metode pemahaman realitas yang bertumpu pada konsep Democritus yang
membagi realitas kedalam atem – atem penyusun realitas dan kemudian dicari
sistemnya terhadap keseluruhan. Ditangan Descartes dan para pengikutnya inilah
kemudian fisika yang menjadi geometris menjelma sebagai bentuk ideologi besar
modernisme, bahkan kemudian setelah meruntuhkan dominasi gereja bisa menjadi
satu – satunya tafsir kebenaran terhadap gejala macam realitas. Alam didalam
tafsir ala Descartes merupakan sebuah alam yang langsung jadi dan tidak
memiliki perubahan. Sistemnya tetap, begitu juga elemen pembentuk alam.
Sudarsana, I Ketut,
2008, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Denpasar.
hay,,. nama saya try., salam kenal.,
BalasHapustrimakasih sudah berbagi ilmu., artikenya sangat bermanfaat ,blognya juga keren ., good luck ya...
oh iya kalau ada waktu jangan lupa mampir di Tugas dan Materi Kuliah. saya juga punya pembahasan mengenai Manusia,sains,teknologi kalau berminat silahkan lihat Makalah ISBD 'Manusia,sains,teknologi & seni siapa tahu bisa bermanfaat.
Sands Casino, New Jersey | SEGA | Atlantic City, NJ
BalasHapusOur newest online casino features over 1600 of the hottest slots, หารายได้เสริม video poker, and the newest table games on the 샌즈카지노 market. Sign up today to 카지노 play